Jumat, 06 Juli 2012

SINGKONG 90 TON/HA

radar-lampung-25-april-2012
Kebutuhan singkong dunia akan melonjak tajam karena semakin banyak produk turunannya, begitu juga di Indonesia apalagi sejak dibatasi impor terigu. Kondisi ini pasti akan mendongkrak harga singkong ke depan.
Singkong sumber hidup keluarga petani, singkong sudah sangat baik dengan petani, tapi sayang petani “belum” baik dengan singkong, memang singkong rakus 16 unsur hara dan multi hormon, tapi yang diberi petani selama ini hanya 3 unsur hara saja yakni NPK yaitu N (Urea), Phospat (SP-36), Kalium (KCl) saja, di mana bijak rasionalnya??? Makanya kebutuhan pupuk naik terus tiap musim dalam luasan yang sama sebaliknya produksi per hektar cenderung menurun. Bahkan justru diberi pupuk kandang tanpa fermentasi sempurna (belum matang) yang menjadi “sumber malapetaka yaitu penyakit tular tanah jamur upas” yang dampaknya sangat fatal jangka panjang. Kesimpulannya, untuk mendongkrak hasil dan lahan lestari jangka panjang singkong mutlak butuh pupuk hayati organik (Bio-EXTRIM dan ORGANOX) plus multi hormon (HORMAX) yang mengandung 16 unsur hara dan multi hormon.

Prinsip kerjanya meliputi :
  1. Perbesar peluang keluar akar = lukai bibit segar di beberapa titik ruas bibit yang akan ditimbun tanah.
  2. Perbanyak akar dan tunas = Auksin yang terkandung dalam ZPT HORMAX
  3. Sajikan makanan super mewah jangka panjang = multimikroba yang terkandung dalam Bio-EXTRIM Granul dan ORGANOX
  4. Ledakkan ukuran umbi melalui proses sitokinesis poliploidi = Sitokinin, Giberelin, Kholkisin dalam ZPT HORMAX.
  5. Musim kemarau tetap survive dan aktif dalam pembesaran umbi = Asam Absisat dalam ZPT HORMAX.
Prosedur/ cara aplikasinya :
  1. Potong bibit singkong 25 cm, gergaji/lukai beberapa titik, di bagian pangkal bibit yang akan terbenam tanah, sisakan 2 mata tunas paling atas.
  2. Rendam total bibit singkong sebelum tanam ke larutan 25 liter air + 0,5 liter ZPT HORMAX dan 1 liter ORGANOX selama 30 menit .
  3. Tanam kedalaman 15 cm (semua yang dilukai tertimbun), timbun dengan Bio EXTRIM Granul 250 gr/pohon.
  4. Kucur  2-3 bulan sekali  5 tutup ZPT HORMAX + minimal 15 tutup ORGANOX per tangki pada pangkal batang.
  5. Pemberian NPK 1,5 kuintal/ha pada umur 2-3 bulan setelah tanam.
  6. Bila  sudah terlanjur tanam, masih efektif, tambahkan saja dosisnya semprot 5 tutup  ZPT HORMAX + 25 tutup ORGANOX per tangki 14 liter di perakaran/ umbi pada awal aplikasi, selanjutnya dosis seperti biasa setiap 2 bulan sekali. Aplikasi ORGANOX semakin pekat semakin baik untuk besarkan umbi.
  7. Penyemprotan pembasmi gulma 3 hari sebelum penanaman dan penyemprotan ORGANOX & ZPT HORMAX.
  8. Untuk singkong yang terserang jamur upas, semprot BOMAX (Pestisida Hayati) 20 tutup/tangki 14 liter, karena mengandung Pseudomonas sp. 4.5 x 1010 CFU/ml, Bacillus sp. 1.2 x 108 CFU/ml, Lactobacillus sp. 7.8 x 107 CFU/ml, Streptomyces sp. 4.0 x 106 CFU/ml, , Saccharomyces sp. 2.3 x 106 CFU/ml, Aspergillus niger 2.0 x 105 CFU/ml.
  9. Teknologi WS ini berlaku untuk semua varietas juga cocok untuk tanaman umbi lainnya seperti bawang merah, kentang, ubi jalar, wortel, dll. “Saksikan Demplot di Agen Terdekat”
  10. Kebutuhan target 90 ton/ha
  • Bio EXTRIM Granul 2 ton/ha
  • ZPT HORMAX 7 liter/ha
  • ORGANOX 20 liter/ha
  • NPK 1.5 kuintal/ha
copy-of-all-product-bja
11. Jika maksimal investasi Rp. 15 juta/ha, hasil singkong 90 ton/ha umur 10 bulan. Maka  biaya produksi = Rp 15 juta : 90 ton = Rp. 167/kg. Padahal harga singkong Rp. 1.000/kg. Apakah masih mahal ??? Bandingkan dengan cara lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar