Perangkat Uji Tanah
Ada
terobosan baru yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah Departemen
Pertanian. Mereka telah menemukan alat untuk mengetes unsur hara tanah.
“Kami membuat Perangkat Uji Tanah dalam dua jenis tanah berbeda yaitu
tanah sawah dan tanah kering,” ungkap Dr. Diah Setyorini, Peneliti di
Balai Penelitian Tanah Departemen Pertanian. Dengan alat ini, petani
tidak perlu repot-repot lagi memangggil ahli yang biasa mengukur hara
tanah. Ia tinggal menggunakannya sendiri.
Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan alat untuk menganalisis
kadar hara dari tanah sawah. Alat ini dapat digunakan di lapangan secara
cepat, mudah, akurat, dan murah. PUTS dirancang untuk mengukur kadar N,
P, K, dan pH untuk jenis tanah sawah atau tanah basah.
PUTS bekerja dengan cara mengukur hara N, P, dan K yang terdapat di
dalam tanah secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri atau
pewarnaan. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar penentuan
pemupukan N, P, dan K secara spesifik untuk tanaman padi dengan
produktivitas setara IR-64 (5-7t GKP/ ha).
Pengunaan Perangkat Uji Tanah ini memiliki kelebihan seperti cepat, mudah, akurat, dan murah. Terdapat dua jenis alat pengujian yaitu Perangkat Uji Tanah Sawah dan Perangkat Uji Tanah Kering. Hasil pengujian bisa dijadikan bahan rekomendasi untuk melakukan pemupukan.
Satu unit Perangkat Uji Tanah Sawah terdiri dari satu paket bahan
kimia dan alat ekstraksi kadar N, P, K, dan pH; bagan warna untuk
penetapan kadar pH, N, P, dan K; buku petunjuk penggunaan serta rekomendasi pupuk untuk padi sawah; dan bagan warna daun.
Cara melakukan pengujian sangat mudah. Sample tanah yang diambil
perlu diperhatikan hal-hal seperti keseragaman areal atau hamparan,
topografi, tekstur tanah, warna tanah dan kondisi tanaman. Carilah lahan
sawah yang memiliki sifat homogen dalam melakukan pengujian. Ada
beberapa alat yang digunakan dalam melakukan pengujian ini. Alat-alat
yang diperlukan berupa bor tanah, cangkul atau sekop dan ember plastik
untuk mengaduk kumpulan contoh tanah.
Satu set alat PUTS dapat digunakan untuk menganalisis contoh tanah
sekitar 50 contoh tanah. Jika dirawat, disimpan, dan ditutup dengan
baik, alat dan bahan kimia dalam PUTS dapat bertahan selama 1 hingga 1,5
tahun.
Tak
berbeda jauh dengan PUTS, Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) juga
memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama. “Bedanya, PUTK digunakan
untuk menguji tanah kering seperti tanah perkebunan dan padi gogo,”
terang Diah.
PUTK ini digunakan untuk mengukur kadar P, K, C-Organik, pH, dan
kebutuhan kapur dalam tanah. Prinsip kerja PUTK yaitu mengukur hara P
dan K dalam tanah yang tersedia dalam bentuk semi kuantitatif. Metode
yang digunakan yaitu kolorimetri atau pewarnaan. Hasil analisis yang
didapat menjadi dasar rekomendasi pemupukan P dan K secara spesifik
untuk tanaman jagung, kedelai, dan padi gogo.
Satu unit PUTK terdiri dari satu paket bahan kimia dan alat untuk
penetapan P, K, bahan organik, pH, dan kebutuhan kapur; bagan warna P
dan pH tanah, bagan K, kebutuhan kapur, dan C-Organik tanah; buku
petunjuk penggunaan serta rekomendasi pemupukan untuk jagung, kedelai,
dan padi gogo. (Iwa)
PUTS dapat digunakan di semua jenis tanah sawah kecuali tanah sulfat masam/rawa. PUTK bisa digunakan untuk semua jenis tanah lahan kering kecuali tanah sulfat masam. Perangkat uji atau test kit ini bisa mengukur kadar N, P, K, pH untuk PUTS, dan P, K , pH, kebutuhan kapur, C-organik, N didekati dari hasil pengukuran C-organik tanah untuk PUTK. Tambahan satu lagi info yaitu PUP atau Perangkat Uji Pupuk yg bisa digunakan untuk mengukur kadar N, P, K pupuk secara cepat sehingga peluang untuk membeli pupuk palsu bisa dihindari.
BalasHapusHarganya brp / set....??? Garansi...???
BalasHapustksh
@ edypratikno@gmail.com
Kelemahan PUTS apa yaa
BalasHapus