Penulis: bebas penyakit, Bio-EXTRIM,
buah
lebat, busuk buah, kakao,
ORGANOX,
pupuk
hayati, ZPT HORMAX
Senin, 14 Mei 2012, 14:12
Kakao (Cokelat) merupakan tanaman strategis nasional,
karenanya telah memberi devisa untuk Negara cukup besar.
Karena banyaknya produk turunannya maka permintaan terus meningkat, bahkan
untuk dalam negeri juga melambung tinggi akibat kemajuan teknologi pangan, otomatis harganya pun meningkat.
Produktivitas kakao sangat dipengaruhi oleh mutu bibit,
perawatan, mutu tanah dan yang tak kalah penting tapi selama ini diabaikan oleh
petani yaitu peran multi hormon. Adapun hormon-hormon tersebut yang sangat dibutuhkan kakao
adalah Auksin yang berfungsi merangsang perakaran dan pertumbuhan pucuk atau
tunas-tunas baru (George dan Sherington, 1984), Etilena merangsang keluarnya
bunga tiada henti dan mempercepat pemasakan buah (Burg dan Burg, 1962, Raven,
1992), Giberelin dan Sitokinin merangsang pembelahan sel berlebihan dan
penjarangan antar sel sehingga tersusun jaringan lebih besar, maka wajar saja
jika daun lebih lebar dan buah jadi jumbo akibat proses sitokinesis poliploidi/
pembelahan sel berlipat ganda kuadran tersebut (Campbell et al., 2002),
Asam Traumalin merangsang percepatan proses sembuh luka petik, setelah
pemangkasan, maupun gigitan serangga (Campbell et al., 2002). Kakao juga
rentan terhadap kekeringan, hormon Asam Absisat berperan menjaga keseimbangan
cairan tubuh tanaman (Campbell et al., 2002), sehingga mampu bertahan
dalam kondisi kemarau, menjadikan tanaman kakao tetap trubus, daun menghijau
dan segar. ZPT HORMAX, hormon organik pertama terlengkap di Indonesia yang
mengandung Auksin (IAA, IBA), Sitokinin (Kinetin, Zeatin), Giberelin (GA3), Etilena,
Asam Absisat, dan Asam Traumalin.
Banyak
petani mengalami kerugian, nyaris putus asa karena kehabisan akal tidak bisa
mengatasi penyakit kakao. Banyak penyakit di kakao yang tak terkendali selama
ini karena multimikroba sebagai agen hayati / biopestisida / bio kontrol /
mikroba yang membunuh mikroba penyakit tidak berbiak secara optimal akibat
puluhan tahun tanpa disuplai C-Organik sebagai media biaknya mikroba dan tanpa
membiakkan mikroba sebagai pestisida (Pseudomonas sp., dan Bacillus sp.)
dan diperparah lagi oleh pemakaian pestisida kimia sintetis berlebihan yang
berdampak efek samping buruk bagi mikroba non pathogen / penyakit ikut mati
juga. Penyakit kakao yang paling banyak ditemui petani dan menimbulkan kerugian
terbesar adalah penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh jamur Phytophthora theobromae atau
Phytophthora palmivora yang juga menyerang kelapa, kelapa sawit, karet,
dan tanaman perkebunan lainnya. Penurunan produksi bervariasi pada setiap
negara dengan kisaran 20 - 80%. Bakteri Pseudomonas sp. dapat menghambat
pertumbuhan cendawan pathogen seperti penyebab busuk buah kakao (Kuswinanti, T.
dan Rosmana, A., 2010). Selain Pseudomonas sp., Bacillus sp.
juga berpotensi dalam pengendalian cendawan Phytophthora palmivora penyebab
penyakit busuk buah kakao (Bachri, 2004). Bacillus sp. sebagai
imunomodulator (Isolauri et.al., 2001) maksudnya adalah tanaman kakao
akan menjadi tervaksinasi terhadap virus yang ditimbulkan oleh serangan jamur
tersebut (secondary infection), maka kakao mampu bertahan terhadap
serangan penyakit. Ibarat kita membiakkan burung hantu karena mendapat serangan
tikus di kebun sawit atau membiakkan harimau di sarang babi hutan.
Maka
sungguh bijak rasional jika petani mensuplai tanah perkebunan tempat tumpuan
hidupnya dengan Pupuk Hayati yang mengandung multimikroba koloni tinggi, serta
Pupuk Organik yang mengandung C-Organik setinggi mungkin sebagai media biak
multimikroba. Teknologi WS (Wayan Supadno / 0811763161/ www.bangkittani.com) mengkombinasikan Pupuk Hayati
Bio-EXTRIM, Pupuk Bio Organik ORGANOX (mengandung C-Organik 21%, bakteri Pseudomonas
sp. dan Bacillus sp. yang memiliki peran penting sebagai
biopestisida, juga mampu melarutkan Phospat (P) dan Kalium (K) (Rodriquezz dan
Fraga, 1999) yang selama ini kita telah mendepositkan jumlah besar dalam tanah,
Azotobacter sp., Azospirillum sp., dan Rhizobium sp., yang mampu
menambat dan memfiksasi Nitrogen (N) dari udara bebas (Rao, 1994) sehingga
mampu menekan penggunaan Urea jumlah banyak) dan ZPT Organik HORMAX
(multihormon). Agar tanaman terlindungi dari berbagai penyakit, pertumbuhan
optimal, serta berproduksi maksimal, berikut cara aplikasinya :
1. Tabur Bio-EXTRIM Granul 0.5 ton/ha/4
bulan di piringan.
2. Untuk
tanaman sehat : semprot kabut rutin 4 tutup botol ZPT HORMAX + 7 tutup ORGANOX per tangki 14 liter di akar dan batang setiap sebulan sekali.
3. Untuk tanaman yang sakit
/ terek total / busuk buah : cacah batang di beberapa titik, semprot dengan 4 tutup botol ZPT HORMAX +
10 tutup botol Bio-EXTRIM + 10 tutup botol ORGANOX + 10 sendok makan susu bubuk
per tangki 14
liter 4 x sebulan, maka
bulan depan akan sehat. Selanjutnya aplikasi seperti
biasa setiap 1 bulan sekali.
Pengalaman
sukses dialami oleh Bpk. Junaidi (081369321755) di Lampung Selatan yang dalam 4 kali aplikasi tampak nyata daun lebih
hijau, tumbuh tunas-tunas baru yang lebih segar, busuk buahnya hilang, bunga
kuat, tidak kenal rontok bahkan buah lebih lebat. Di musim kemarau, tanamannya tetap berbuah & berbunga
lebat, dan yang bersifat permanen adalah
tanahnya kembali subur, ditandai dengan banyak cacing yang simbiosis dengan
kakao juga berbiak di tanahnya. Pengalaman lainnya
Bpk. Eliyus (082175699900) di Ds. Canggu, Kec. Kalianda, Lampsel, Bpk. Helmi (085840000662) Ds. Gayam, Kec. Penengahan, Lampsel, Bpk. Agus (085658819365) di Ds.
Patoman, Kec. Pagelaran, Pringsewu, Bpk. Hendra (081242008301) di Mamuju.
Bpk. Syamsul (081342045840) Petani Gernas Kakao di Mamuju mengaku tanamannya
yang baru 6 bulan tumbuh pesat, subur dan bertunas-tunas setelah memakai
Bio-EXTRIM, sementara petani di sekitarnya yang tidak memakai, tanamannya
merana dan kerdil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar